Satu hal yang lebih sulit menurutku dari soal matematika di sekolah dulu adalah: mengelola ekspektasi.
Bagaimana jika orang-orang indecisive tidak benar-benar sesulit itu untuk menentukan sesuatu, justru itu adalah salah satu cara mereka untuk mengelola ekspektasi. Karena keputusan-keputusan kecil yang dibuat akan membentuk alur dan berbuah ekspektasi manis. Semakin sedikit keputusan yang dibuat, semakin kecil ekspektasi mereka terhadap apa yang akan terjadi.
Lalu bagaimana soal melepaskan dan memberikan kuasa?
Melempar pertanyaan kepada orang lain sama saja memberikan kuasa kepada orang lain untuk menentukan jalan cerita. Namun, di satu sisi kita tahu konsekuensinya sehingga menekan ekspektasi serendah-rendahnya akan lebih mudah. Kalau kamu diberikan kuasa oleh orang lain untuk menentukan jalan ceritanya, sebuah kehormatan, bukan?
Ah, tapi dunia di awal tahun ini sudah lucu. Aku coba menekan ekspektasi serendah-rendahnya, tapi ternyata kenyataan bisa lebih rendah lagi.
Ya sudahlah. Hari ini masih Rabu, hampir Kamis.
Selamat tidur.
-Nay