Amalgam, 21.00.
Aku sibuk menyobeki bungkus sedotan minumanku,
yang sudah habis sedari tadi,
seraya menyobeki hatiku sendiri,
aku tidak perlu sebagian pun lagi.
...
Amalgam, 21.00.
Aku sibuk menyobeki bungkus sedotan minumanku,
yang sudah habis sedari tadi,
seraya menyobeki hatiku sendiri,
aku tidak perlu sebagian pun lagi.
...
"Semoga yang apapun yang disemogakan bisa terwujud, ya!"
After all the disappointments, failures, and fake hopes, I might be at the point where I stopped really wishing, I found it hard to imagine and dream about what I wanted, and unfortunately it led me to that situation where I couldn't even wish for a specific good thing on my special day.
But it's still July anyway so I'll try my very best to wish for something good and now it's time to prepare for all the consequences.
Happy birthday, Nas.
Wishing you all the best.
xoxo, yourself.
Aku membasuh wajahku pagi-pagi. Tentu saja terlambat bangun karena malamnya sehabis bertugas sampai larut. Digigiti nyamuk-nyamuk, ah tentu sudah biasa.
Setelahnya, ku siap memulai pekerjaanku. Tapi tunggu dulu, aku lupa, dimana aku menaruh kacamataku? Aku pun mengaduh bukan karena jatuh.
"Aduh, dimana ya?"
Ku cari di sela sela tembok dan dipan kayu. Ku susuri lorong gelap yang berkompetisi dengan ruang rayu. Ku tanya kepada kucingku si manis yang sedang turu. Ah tidak ada juga.
"Aduh, dimana ya?"
Ku pelototi sudut layar laptopku, ah tidak ada. Mukena yang terlipat rapi ku singkap lantas kini berantakan. Ku tetap sibuk mencari seperti jawaban yang tak kunjung ku temukan.
Waktu berlalu dan tidak ku temukan jua. Maka ku putuskan untuk tidur saja. Ku lepas lensa bertangkai dari kepalaku lalu ku taruh di meja kemudian tidur.
Aku sudah lelah, ku cari besok-besok saja.
-Nay