Penambah rezeki para dokter mata. Sampai bertemu 350 tahun lagi.
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu. Kita abadi.
-Yang Fana Adalah Waktu, Sapardi Djoko Damono (1978)
No comments:
Post a Comment