Apparently, this two people sangat sabar menghadapi saya yang selalu tidak capable memegang kamera dengan baik dan benar.
Mendengar cerita manusia-manusia rantau nyatanya seru sekali. Meskipun pulang ke rumah tidak semudah satu-dua jam perjalanan darat, tapi mereka tetap punya tempat pulang dan bertanya kabar. Cukup untuk bersua dan bersenda gurau di akhir pekan, atau sekadar masak-memasak di satu kostan.
Berada di kampus yang jaraknya bisa dijangkau pulang-pergi, ternyata pengalaman-pengalaman itulah yang saya lewati. Memang kalau rindu, tinggal pulang. Tapi ingin juga main di akhir minggu, instead of menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran dan nonton TV di rumah.
Kalau mereka hobinya eksplor Bandung dan Surabaya, saya harus puas dengan kegiatan bertajuk eksplor Margonda (read: cari makan).
Semoga selalu sehat dan bahagia, semua anak rantau yang jauh dari rumah.
Dari saya yang sebenarnya jauh dari Bunda.
Jonggol jauh juga atuh, nas wkwk. Semangat ya nas! Terima kasih sudah menginspirasi. Hehe
ReplyDeleteGak jauh kok hehehe doain aja bisa menginspirasi, terima kasih kembali.
Delete