Saturday, January 4, 2014
Kepadamu.
Kepadamu patahan angin yang berhembus sepotong-sepotong. Bersamamu ku titipkan kisah yang tak tampak.
Tapi biarkan ia bersiap dulu, karena setiap cermin akan memantulkan gambar yang sama, karena setiap rusuk akan lindungi yang sama, karena setiap napas akan bahagiakan yang sama.
Dan setiap harapan akan terus diwujudkan, walau terhalang tanda tanya. Tapi bersama koma, hingga titik yang terakhir.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment