Wednesday, December 31, 2014

Epilog


Tidak ada gunanya punya niat baik kalau tidak bisa ditunjukkan. Mereka yang melihatlah yang mendefinisikan kamu. Anggap mereka butuh kamu seperti kamu butuh mereka. Meskipun terkadang kamu memang peduli, tapi terlihat tidak peduli. Namun, jangan pernah berharap mereka mengerti. 

Jadi manusia ternyata capai, ya? Harus mengerti berjuta-juta manusia yang lain. Sedangkan mengerti satu manusia saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Mungkin itu sebabnya, ya, muncul pernyataan bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Tapi akan selalu ada, dia, yang mengerti kamu sama baiknya dengan tiap helai bajumu, dan kamu tentu saja--bahkan lebih baik.
...

Kalau memang yang lama baik, ya kenapa harus pergi? Tapi kalau jadi beban ya lepaskan saja.

Bukan cuma dibekukan saja rasanya, tapi dibuang.  Beku itu mati, cair itu dinamis, hidup.
Kalau beku, tidak bisa dibilang tidak ada, kan? 
Dan hanya beku yang bisa cair.

Kita satu pemikiran, ya?
Mungkin juga tidak.

Adios amigo, 2014.

Monday, December 29, 2014

Dua sembilan.


Yang hilang, yang muncul, yang pergi, yang kembali, salah siapa?

Salah kamu. Kenapa dilihat? Kalau gak dilihat pasti gak kelihatan, kan?

Tapi kalau gak dilihat, nanti pada protes. Gak peka katanya.


Hello again. Gak berencana buat nulis tentang peka-pekaan kok, udah letih sama materi peka-pekaan yang dikasih temen-temen tiap hari. Terima kasih.

Question : Apa saja yang kamu dapatkan dari 2014?

Mungkin post kali ini gue dedikasikan buat pertanyaan di atas. Pertanyaan yang sama untuk tahun 2013 gue jawab sangat panjang, amat teramat panjang, karena 2013 bener-bener ngajarin gue banyak hal.  Tahun 2014 emang gak se-spektakuler 2013, tapi cukup nampar gue yang lagi nari di ujung tanduk, krisis.
Berlatarkan waktu suatu saat di suatu bulan yang hectic luar biasa, gue merasa gak dihargain dan gak berguna sama sekali.  Pengen marah tapi bingung mau marah ke siapa dan yang terpenting: karena apa.  Rasanya kayak, no one would understand me, they even didn't want to.  Orang-orang gak akan tahu apa yang kita kerjakan, kecuali kita yang berkoar-koar memberi tahu atau mereka sendiri yang cari tahu.  Tapi apa jadinya kalau orang-orang gak peduli? Cuma lihat hasil, begitu katanya. Belum lagi mereka yang berperan dalam 'meragukan orang lain'. Ya, kesal dan kecewa bukan main.

Di tengah minggu, gue sempatkan buat nelfon bunda.
"...mungkin kakak kurang ikhlas..."

DEG.

Rasanya kayak ada yang ninju dari depan belakang samping selama 12 menit.
Setiap hal yang dilakuin selama ini, niatnya karena apa, Nas? Yakin sudah ikhlas?
Dan setelah hari yang 'meninju' itu, gue belajar menerima, terlebih pertemuan dengan teman-teman yang satu nasib. Kita menguatkan satu sama lain. Dan pada akhirnya, kita sama-sama harus meluruhkan kekecewaan yang ada.

Ikhlas itu menerima kenyataan.

Ikhlas itu rela melepaskan yang memang bukan milik kita.

Ikhlas itu ridho dengan ketentuan Allah.

Ikhlas itu mensyukuri apa adanya hak kita.

Ikhlas itu tidak mengharap balasan.

Ikhlas itu lebih baik daripada memelihara kekecewaan.

Ikhlas itu lebih baik daripada menyimpan harapan palsu.

Ikhlas itu membahagiakan.

Ikhlas itu belajar tiada dari ada.

Ikhlas itu belajar gelap dari terang.

Ikhlas itu belajar sedikit dari banyak.

Ikhlas itu belajar hitam dari putih.

Ikhlas itu belajar sederhana dari istimewa.

Ikhlas itu belajar berat dari ringan,

belajar sulit dari mudah,

belajar rendah dari tinggi.

Ikhlas itu seperti surat Al-Ikhlas, yang tidak ada kata "Ikhlas" di dalamnya.


-Mau hilang dulu. Apparate disapparate.

Wednesday, December 24, 2014

2 Out of 17


Wednesday started when April came over.  We decided to make Cheesy Stuffed Potatoes with Brocoli since I had prepared the recipe last night. I felt so home.
After about 45 minutes preparing time, we baked the potatoes for 12 minutes (because we used microwave). When the alarm rang, we took it out and did you know? Scientists have discovered that the smell of a baked potato makes you feel happier and I feel so frigging true. We made Infused Water for the drink and than we ate and drank it with a such great movie: Non-Stop. Perfect match.

And we laughed and shared stories, too bad it was only both of us, I hope we could make it seventeen.


Regards,
Annasya

Wednesday, December 17, 2014

The space that left (un)blank.

Loving black and white 'till die.

Sudah hari ke-17 di bulan terakhir tahun ini.  Sudah sejauh mana produktifitasnya, Nas?
Kenapa di saat punya banyak waktu, malah 'jadian' sama gadget, sampai lupa passion sendiri, sampai lupa 'puas' untuk diri sendiri. Bahkan sampai lupa orang-orang sekitar, tidak sengaja atau justru sengaja lupa? Mungkin masih dalam mode autopilot, belum dimatikan, sejak awal semester.

Nasya udah beda.
Nasya, main, yuk!
Nasya kok sibuk gak pernah pulang?
Lo kapan pulang?
Ayo, Nas, diajakin main.
Nasy, butuh bantuan lo, nih.
Mau sama siapa, sih, Nas?
Jangan gitu lagi ya, Sob.
Gua gak nuntut kok, Nasy.
Pindah gak perlu ke 'siapa', kan? Bisa ke 'apa' kok. 

11.20 PM

Tadi rapat bullet's, dapat bagian editing buat majalah edisi terbaru. Kamera dan tripod udah gak jadi pajangan lagi. Adobe premiere dan after effects udah gak berdebu lagi. Semoga semua yang tertidur maupun sengaja ditidurkan segera bangun. Jangan tidur lagi, Nas, matahari sudah tinggi.

Terima kasih, Dita.
Terima kasih, Pale.
Terima kasih juga semua yang sudah ikut mengingatkan.

-Yang selalu menganggap semua pertanyaan adalah retoris-

Tuesday, December 16, 2014

Stand By Me


I'm not happy.
you wouldn't come back.
you and me wouldn't be together forever.

After watching Stand By Me Doraemon with Tasha and Yasya. I cried a river, from the start to the end.

Updates :
1. Right time to let go, but I have not ready yet.
2. About to get my report for my first term this year, I'm done.
3. Playlist :
Thinking Out Loud - Ed Sheeran
I'm Not The Only One - Sam Smith
Love Me Harder - Ariana Grande
1000 Tahun Lamanya - Tulus
Sewindu - Tulus

P.S. according to my playlist, im worried about my current mood, it is getting worse.

Sunday, December 14, 2014

Sunday




Finding grandpa's when I looked for my book. Thinking maybe grandpa and me would be the best partner ever :(

Tuesday, December 2, 2014

You Say What You Feel, What You Think (7)

Udah Desember yeay. YSWYFWYT akhirnya kembali yha yha yha yha. Abis dapet masukan dari temen, "Nas, bikin lagi dong itu yang you say what bla bla bla." HA TERNYATA ADA YANG BACA HA :') Ya ampun senang. Dan setelah mengumpulkan semangat buat bikinnya lagi, tenet tenet, finally bisa ke post juga.

Ih gua takut siah.
-Hasri

Cupu lu.
-Fardit

Buru ih lama lu.
-Pale

Apa, sih? Lu tuh bawa hawa-hawa negatif tau gak.
-Syahrul

Awas aja kalo gua nikah, gua gak mau ngundang lu.
-Fika

Berarti dia tuh gak berani ambil resiko tapi udah terlanjur mulai gitu. Istilahnya mah gak berani ujan-ujanan tapi udah kena cipratannya.
-Pale

Mari kita luruskan, sebenernya ini ngebahas isu apa dan yang mana?
-Jihad

Entahlah, tapi gua selalu gak yakin sama orang yang bisa suka sebelum kenal.
-Yandi

Tolong ajarin dia coba, nas.
-Satria

Gua jadi ngerasa bersalah tiap kali ketemu.
-Tasha

"Gue pengen fokus belajar" kata-kata bullshit banget tuh.
-Tasha

Gua suka sama orang pas kelas 10 padahal gak kenal. Abstrak dong rasa suka gua?
-Syahrul

Lu teh mirip siapa sih ih geregetan gua.
-Windha

Walopun mirip cimol tapi gua gak murahan ya.
-Mahen

Setelah saya rencanakan untuk move on lebih dari lima bulan, saya masih terjebak dalan "kenyamanan" yang lama.
-Syahrul

Da aku mah siapanya dia.
-Syahrul

Lu teh ya, peka coba, kasian orang-orang lu diemin, lu kacangin.
-Aresto

Kalo udah kuliah, lulus, abis itu.........nikah. Ih gua takut nikah.
-Fona

Gula. Dia ingin menipu bahwa kopi itu manis, padahal pahit.
-Hasri

Yaaa bebas nas.
-Pale

Pinter, sholeh parah, sangat bertanggung jawab, dan aktif, jago musik juga, seru, open minded, ramah banget, baik abis, sangat terbuka. Kekurangannya cuma satu, punya cewek.
-Fika

Toh kalo berharap seperti Ali bin Abi Thalib, ya kitanya juga harus seperti Fatimah juga.
-Dita

Jijik kan ya, nas? Sumpah gua enek
-Akbar

Cik, gua numpang coret-coret di buku lu ya.
-Rifqi

Cik, pinjem catetan eko dong.
-Rifqi

Gua sedang haus nih, udah ah.
-Rifqi

Cewek tuh gitu sih ya, terlalu cepat memutuskan.
-Pale

Gimana bisa jadi "kesayangan" kalo gak bisa saling ngehargain?
-Tasha

Ih parah lu nasy.
-Sofia

Ih sebel gua liat lu, sepatu sama, cardigan sama, lu ngikutin gua mulu sih.
-Fina

Ah lu mah kenapa malah jadi baper sih.
-Aresto

Tidak semua orang tulus ingin berteman, tidak ada salahnya tetap menjada jarak hingga kita benar-benar mengenalnya.
-Hasri

Aku rindu saat masa kecil, ketika aku terjatuh yang terluka hanya kulit, bukan hati.
-Syahrul

Gua nunggu satu setengah tahun dulu baru diajak jalan.
-Pupi

Gimana, nas? Kalo mau lanjut ya lanjut, kalo engga ya jangan tunjukin lu mau.
-Pale

Parah siah nas gak dibales.
-Adi

Hmm divergent.
-Dhira

Aduh idola gua banget gila gak kuat gua, nas.
-Aida

Nas, masih ada sabun gak?
-Aida, Hasri.

Ih nas, pada percaya coba gua nerbitin KKPK.
-Fona (maafin, yha :*)

Kampus masa depan, ya, nas?
-Fona

Ih nas, daripada jam mendingan tempat minum, lebih berguna lu teh.
-Fardit

Fix, ya?
-Fardit

Sisakan ruang dalam hatimu untuk kecewa.
-Fardit

Gua udah janji kok, gua pengen ngedisiplinin diri gua juga.
-Akbar

Guanya juga sih yang bego, kenapa gua mau mau aja pas ditanyain gitu.
-Nuna

Idungnya kayak babi, dagunya kayak pantat, tapi heran kenapa dulu gua bisa suka.
-Akbar

Gak akan kuat lu teh gua.
-Annib

Ya soalnya gua emang gak mau pergi.
-Annib

Makin deket aja dia, Kal, gua mah apa.
-Arie

Ih kok bisa gitu sih? Ih aneh ah.
-Aida

Jadi gua sama dia tuh apa?
-Fiyandi

Gua bingung kenapa gua kaya selalu nujukin ke orang-orang kalo Fiyandi itu gak baik.
-Fiyandi

Pusing lu teh dengernya.
-Aryo

Udah dijemput mamah.
-Dimi

Eh, fokus, dik.
-David

Kalo dia gak nyebelin kayanya gua udah suka sama dia.
-Hasri, Pupi

Dia tau gua aja belom tentu kayanya.
-Faris

Semangaaaat.
-Rifqi

Sedih lu teh gua ke Dufan gak jadi-jadi.
-Agnie

Dia mah, malah dia yang baper coba.
-Tannia

Gua pegatin jadi gitu kan.
-Tannia

Ini pada kepoin gua kenapa sih?
-Fardit

Melepas aja dulu, nas.
-Pale

Gua mau melepas ah, disuruh pale.
-Tasha

Pegel adalah nulis part 7 dalam dua hari so yha. Semangat yang lagi UAS dan yang mau UAS. Sampe ketemu di part 8 :*