Salah kamu. Kenapa dilihat? Kalau gak dilihat pasti gak kelihatan, kan?
Tapi kalau gak dilihat, nanti pada protes. Gak peka katanya.
Hello again. Gak berencana buat nulis tentang peka-pekaan kok, udah letih sama materi peka-pekaan yang dikasih temen-temen tiap hari. Terima kasih.
Question : Apa saja yang kamu dapatkan dari 2014?
Mungkin post kali ini gue dedikasikan buat pertanyaan di atas. Pertanyaan yang sama untuk tahun 2013 gue jawab sangat panjang, amat teramat panjang, karena 2013 bener-bener ngajarin gue banyak hal. Tahun 2014 emang gak se-spektakuler 2013, tapi cukup nampar gue yang lagi nari di ujung tanduk, krisis.
Berlatarkan waktu suatu saat di suatu bulan yang hectic luar biasa, gue merasa gak dihargain dan gak berguna sama sekali. Pengen marah tapi bingung mau marah ke siapa dan yang terpenting: karena apa. Rasanya kayak, no one would understand me, they even didn't want to. Orang-orang gak akan tahu apa yang kita kerjakan, kecuali kita yang berkoar-koar memberi tahu atau mereka sendiri yang cari tahu. Tapi apa jadinya kalau orang-orang gak peduli? Cuma lihat hasil, begitu katanya. Belum lagi mereka yang berperan dalam 'meragukan orang lain'. Ya, kesal dan kecewa bukan main.
Di tengah minggu, gue sempatkan buat nelfon bunda.
"...mungkin kakak kurang ikhlas..."
DEG.
Rasanya kayak ada yang ninju dari depan belakang samping selama 12 menit.
Setiap hal yang dilakuin selama ini, niatnya karena apa, Nas? Yakin sudah ikhlas?
Dan setelah hari yang 'meninju' itu, gue belajar menerima, terlebih pertemuan dengan teman-teman yang satu nasib. Kita menguatkan satu sama lain. Dan pada akhirnya, kita sama-sama harus meluruhkan kekecewaan yang ada.
Ikhlas itu menerima kenyataan.
Ikhlas itu rela melepaskan yang memang bukan milik kita.
Ikhlas itu ridho dengan ketentuan Allah.
Ikhlas itu mensyukuri apa adanya hak kita.
Ikhlas itu tidak mengharap balasan.
Ikhlas itu lebih baik daripada memelihara kekecewaan.
Ikhlas itu lebih baik daripada menyimpan harapan palsu.
Ikhlas itu membahagiakan.
Ikhlas itu belajar tiada dari ada.
Ikhlas itu belajar gelap dari terang.
Ikhlas itu belajar sedikit dari banyak.
Ikhlas itu belajar hitam dari putih.
Ikhlas itu belajar sederhana dari istimewa.
Ikhlas itu belajar berat dari ringan,
belajar sulit dari mudah,
belajar rendah dari tinggi.
Ikhlas itu seperti surat Al-Ikhlas, yang tidak ada kata "Ikhlas" di dalamnya.
-Mau hilang dulu. Apparate disapparate.
No comments:
Post a Comment