Wednesday, December 31, 2014

Epilog


Tidak ada gunanya punya niat baik kalau tidak bisa ditunjukkan. Mereka yang melihatlah yang mendefinisikan kamu. Anggap mereka butuh kamu seperti kamu butuh mereka. Meskipun terkadang kamu memang peduli, tapi terlihat tidak peduli. Namun, jangan pernah berharap mereka mengerti. 

Jadi manusia ternyata capai, ya? Harus mengerti berjuta-juta manusia yang lain. Sedangkan mengerti satu manusia saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Mungkin itu sebabnya, ya, muncul pernyataan bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Tapi akan selalu ada, dia, yang mengerti kamu sama baiknya dengan tiap helai bajumu, dan kamu tentu saja--bahkan lebih baik.
...

Kalau memang yang lama baik, ya kenapa harus pergi? Tapi kalau jadi beban ya lepaskan saja.

Bukan cuma dibekukan saja rasanya, tapi dibuang.  Beku itu mati, cair itu dinamis, hidup.
Kalau beku, tidak bisa dibilang tidak ada, kan? 
Dan hanya beku yang bisa cair.

Kita satu pemikiran, ya?
Mungkin juga tidak.

Adios amigo, 2014.

No comments:

Post a Comment