Sunday, January 18, 2015

Snippets.

Worst lighting ever. And even photoshop didn't make it, so didn't I.

Terlibat pembicaraan setengah serius dengan kawan.

"Kalo mau dapet dukungan, ke sana aja, woles pasti didukung kok, tapi jangan harap dari gua."

Iya.

"...ya terserah lu mau dengerin kata gua, apa dia yang gak tau lu sama sekali?"

Iya, lu, iya.

"...gua cuma ingetin aja..."

Iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

Dua minggu ini sedang dicereweti terus setiap hari.  Sampai bikin kuping panas.  Bosan dengarnya.  Tapi sebenarnya jauh dalem diri gue, gue butuh omelan-omelan sepele macam itu.  Beruntung masih punya mereka yang peduli di saat gue kurang peduli terhadap diri sendiri.  Mulai dari yang ngomong halus-halus, yang agak tinggi, sampai yang bertensi dan bikin kesal sendiri.  Beruntung pula masih punya mereka yang selalu sedia mendengarkan, walaupun gue tahu mereka bosan dengar cerita yang sama-sama saja.

Selepas itu, hal baru yang gue pelajari minggu ini adalah sahabat bisa jadi bahan bakar paling baik, bisa pula penghancur paling ampuh.  Sahabat bisa jadi pembawa kepada yang baik, bisa pula sebaliknya.  Tapi, sahabat yang baik adalah yang akan membawa sahabatnya kembali ketika berbelok di tikungan yang salah.

Terima kasih yang sudah repot-repot berbusa dan mau mendengarkan.
Terlebih si cina nigga, yang frekuensi omelannya ngalahin jadwal makan tiap hari.
Katanya, sih, lagi dibantai habis-habisan.
Semoga pulang diklat udah gak jomblo lagi.

-Nay

No comments:

Post a Comment