Ada kalanya juga, saat kita berdua saling mencari. Kamu dan aku harusnya bertemu, tapi keegoisan hati membawa kita ke jalan yang tak seharusnya. Haruskah aku berhenti dan berharap kamu semakin dekat? Atau haruskah aku tetap mencari dan menunggu hingga kamu terlalu lelah untuk menyudahi?
Aku tahu kamu, tapi perasaan tahu itu semakin lama semakin pudar. Mungkinkah Tuhan ingin mengatakan bahwa kita berlari semakin jauh? Atau kamu yang berlari menjauh ketika aku bersimpuh?
Aku tahu kamu, tapi tidak kita.
Mungkin sebenarnya lariku hanya ilusi, karena akhirnya aku sadar, kamu memang tak pernah singgah dan berhenti.
Untukmu yang buat Hari Minggu terasa lebih indah.
No comments:
Post a Comment