Showing posts with label Sri Izzati. Show all posts
Showing posts with label Sri Izzati. Show all posts

Sunday, November 2, 2014

Writing Workshop with Izzati (and Fona)

Pada suatu malam (asik), gue lagi free, gak ada tugas, sok-sok gak punya kerjaan dan bingung mau ngapain. Akhirnya gue buka internet dan nulis-nulis gak jelas, kemudian gue terdampar di blognya kak Izzati dan nemu ini


WHOA.
Gue dengan excited-nya langsung pm Fona dan ngajakin ikutan. Alhasil, gue langsung daftar saat itu juga.
Motivasi orang-orang untuk ikutan workshop-nya mungkin:

Wah, asik nih workshop nulis.

Tapi motivasi gua:

Aaaaaa Sri Izzati.

Akhirnya, hari ini, berangkatlah gue dan Fona ke UI buat ikutan workshop ini. Janjiannya, sih, jam 9 di Stasiun Bogor, tapi ternyata Fona ngaret sejam karena abang-abang angkot yang tak mau mengerti lelahnya hati ini (apasih). Kita berdua tetep berangkat kok, walaupun udah telat satu jam dari target awal, dengan asumsi paling pasaran se-Indonesia, pasti ngaret.

Dan gimanapun caranya, akhirnya gue sama Fona sampe tuh di Gedung H Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (eaa check in). Pas masuk auditorium, kita berdua langsung nyari tempat duduk. Sialnya, Fona dapet kursi yang mejanya jelek, jadi yaudahlah ya terima aja.

Materi demi materi tersampaikan, dan pertanyaan demi pertanyaan terjawab. Iri sama Fona karena dia sempet ikutan nanya, lah gue? Kelamaan mikirnya sampe gak jadi-jadi mau nanya-_- Tiba-tiba, muncul gambar durian di layar presentasi. JRENG. Kak Izzati nyuruh para peserta buat bikin tulisan tentang durian. Gue, yang ikutan workshop semata-mata mau nonton Kak Izzati (ya ampun, nas wkwk), langsung kebakaran jenggot detik itu juga. Untungnya, dilanjut break ishoma sekitar pukul 12, tapi cukup merusak break time gue karena harus mikirin tulisan tentang durian apa yang mau gue bikin.

Singkat cerita, workshop dilanjutin dengan sesi menulis tentang durian. Lagi-lagi Fona dapet meja yang gak bener dan detik itu juga gue langsung browsing tentang durian, mau sok-sok berbasis fakta gitu dech.............tapi gak dapet apa-apa. Gue lirik-lirik tulisan Fona, wah kampret udah lancar aja, gue lirik-lirik ke orang di bawah gue, wah anjrit udah setengah halaman. Dan karena otak gue sangat-sangat kosong dan sangat-sangat tidak siap, akhirnya cerita durian gue pun berujung tragis (maafin ya, kak, serius itu sangat tidak layak :') )

Setelah ngumpulin tulisan-tulisannya, para peserta, termasuk gue dan Fona diajak keluar ruangan buat foto bareng. Dan gue bertekad, harus dapet tanda tangannya, harus foto bareng, harus... harus... harus...
.
.
.
.
dan terwujud.


Tapi hari gue belom selesai sampe situ aja. Setelah keluar dari Fakultas Psikologi, gue sama Fona mutusin buat jalan-jalan ke perpus pusat. Terus jalan-jalan gak jelas, nontonin orang mancing sambil ngobrol cantik tentang masa depan. Kalo udah ada di masa depan, pasti akan lebih terasa ya, Fon? Semua ketakutannya, semua khawatirnya. Kita udah sesiap apa?

Dan bermodalkan google map, akhirnya kita lanjut jalan sampe Stasiun Pondok Cina dan naik kereta di sana,
.
.
.
kemudian lanjut ngobrol cantik lagi.

Well, selamat menulis dan jangan pernah berhenti menulis.


Friday, August 1, 2014

Good books, good movies.

Emang gak pernah bosen ngobrolin tentang buku bagus sama film bagus.

Pembalasan dendam banget setelah berbulan bulan nyentuhnya buku pelajaran doang dan gak bisa nonton film dengan tenang. Jadi gue pengen bahas bahas singkat aja sih berhubung lagi bingung mau ngapain, daripada ngebala terus di group, kasian nanti handphone-nya pada nge-lag (big thanks to my stupid phone).

So, it's one of the Jenny Han's. To All The Boys I've Loved Before. Lagi iseng blogwalking dan nemu rekomendasi dari salah satu post-nya Katina (thank you for the lovely blog, Katina) and got the ebook from her. Lumayan suka cover dan judulnya, jadi tertarik baca hehehe tapi sebenernya yang paling menarik adalah penulisnya. Emang belum pernah baca buku Jenny Han sebelumnya, makanya jadi penasaran. It was composed in first person view and you would see the love life through the view of a quirky girl.
Fun fact : tokoh utamanya, Lara Jean, 16 tahun.

Lagi baik nih, jadi siapapun yang mau coba baca salah satu coretannya Jenny Han dan males nyari ke toko buku, gue punya free ebook buat kalian (however Katina gave me for free yeah). Drop me an email (nasya05@yahoo.com), siapapun yang tertarik, bisa tulis alamat blog kalian juga, in case gue bete dan pengen baca baca blog orang haha. Nothing beats all the feeling you get from reading the real book flipping the paper one by one but hey, it's free.

Buku selanjutnya Satu Keping. Wih, apa tuh? Hehe the only reason gue mau punya buku ini adalah...........Sri Izzati. Lagi lagi karena penulisnya haha. Penulis favorit gue sejak kecil ini akhirnya merilis buku terbarunya awal Maret 2014 kemarin. Buku ini, cerita tentang patah hati, dan sukses bikin gue baper sekaligus membakar rasa kangen gue terhadap teteh yang satu ini. Pokoknya dikemas teramat apik plus puisi-puisi yang tek jleb duar.

Duh teteh Izzi yang cantik dan baik hati, bukumu memang the perfect dose of medicine of which I was desperately in need.


Buku selanjutnya, Bumi. Karya Bang Tere Liye ini belum selesai gue baca jadi yaaaaaaaaa gak bisa ngomong banyak huehehehe. Sejauh yang gue tau, buku berbau fantasi ini (cielah berbau) bakal punya beberapa seri. Gue selalu punya ketertarikan sendiri sama buku-buku berseri, seneng nunggu buku lanjutannya, seneng kalo nanti jadi buku-buku yang recommended dan gue punya semua serinya hahahaha jadi ya silakan diburu ;)

Yang ini bukan buku, bukan. The Shawshank Redemption. Salah satu film lama yang sialnya baru gue tonton baru-baru ini. Dapet rekomendasi (lagi) dari salah satu temen, seinget gue film-film yang dia kasih isinya tentang war dan Mission Impossible 1, 2, 3 yang bisa lo tonton di Tr*ns TV. Berhubung cuma film ini yang bukan war, jadi tergeraklah hati gue nonton ini and no regrets, bagus, two thumbs up!

I still have a long list that I've yet to be started, tapi buat yang punya rekomendasi lagi dan berbaik hati memberikan rezekinya ke gue (halah), silakan aja. 

Selamat baca buku dan nonton film.