Wednesday, December 31, 2014

Epilog


Tidak ada gunanya punya niat baik kalau tidak bisa ditunjukkan. Mereka yang melihatlah yang mendefinisikan kamu. Anggap mereka butuh kamu seperti kamu butuh mereka. Meskipun terkadang kamu memang peduli, tapi terlihat tidak peduli. Namun, jangan pernah berharap mereka mengerti. 

Jadi manusia ternyata capai, ya? Harus mengerti berjuta-juta manusia yang lain. Sedangkan mengerti satu manusia saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Mungkin itu sebabnya, ya, muncul pernyataan bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Tapi akan selalu ada, dia, yang mengerti kamu sama baiknya dengan tiap helai bajumu, dan kamu tentu saja--bahkan lebih baik.
...

Kalau memang yang lama baik, ya kenapa harus pergi? Tapi kalau jadi beban ya lepaskan saja.

Bukan cuma dibekukan saja rasanya, tapi dibuang.  Beku itu mati, cair itu dinamis, hidup.
Kalau beku, tidak bisa dibilang tidak ada, kan? 
Dan hanya beku yang bisa cair.

Kita satu pemikiran, ya?
Mungkin juga tidak.

Adios amigo, 2014.

Monday, December 29, 2014

Dua sembilan.


Yang hilang, yang muncul, yang pergi, yang kembali, salah siapa?

Salah kamu. Kenapa dilihat? Kalau gak dilihat pasti gak kelihatan, kan?

Tapi kalau gak dilihat, nanti pada protes. Gak peka katanya.


Hello again. Gak berencana buat nulis tentang peka-pekaan kok, udah letih sama materi peka-pekaan yang dikasih temen-temen tiap hari. Terima kasih.

Question : Apa saja yang kamu dapatkan dari 2014?

Mungkin post kali ini gue dedikasikan buat pertanyaan di atas. Pertanyaan yang sama untuk tahun 2013 gue jawab sangat panjang, amat teramat panjang, karena 2013 bener-bener ngajarin gue banyak hal.  Tahun 2014 emang gak se-spektakuler 2013, tapi cukup nampar gue yang lagi nari di ujung tanduk, krisis.
Berlatarkan waktu suatu saat di suatu bulan yang hectic luar biasa, gue merasa gak dihargain dan gak berguna sama sekali.  Pengen marah tapi bingung mau marah ke siapa dan yang terpenting: karena apa.  Rasanya kayak, no one would understand me, they even didn't want to.  Orang-orang gak akan tahu apa yang kita kerjakan, kecuali kita yang berkoar-koar memberi tahu atau mereka sendiri yang cari tahu.  Tapi apa jadinya kalau orang-orang gak peduli? Cuma lihat hasil, begitu katanya. Belum lagi mereka yang berperan dalam 'meragukan orang lain'. Ya, kesal dan kecewa bukan main.

Di tengah minggu, gue sempatkan buat nelfon bunda.
"...mungkin kakak kurang ikhlas..."

DEG.

Rasanya kayak ada yang ninju dari depan belakang samping selama 12 menit.
Setiap hal yang dilakuin selama ini, niatnya karena apa, Nas? Yakin sudah ikhlas?
Dan setelah hari yang 'meninju' itu, gue belajar menerima, terlebih pertemuan dengan teman-teman yang satu nasib. Kita menguatkan satu sama lain. Dan pada akhirnya, kita sama-sama harus meluruhkan kekecewaan yang ada.

Ikhlas itu menerima kenyataan.

Ikhlas itu rela melepaskan yang memang bukan milik kita.

Ikhlas itu ridho dengan ketentuan Allah.

Ikhlas itu mensyukuri apa adanya hak kita.

Ikhlas itu tidak mengharap balasan.

Ikhlas itu lebih baik daripada memelihara kekecewaan.

Ikhlas itu lebih baik daripada menyimpan harapan palsu.

Ikhlas itu membahagiakan.

Ikhlas itu belajar tiada dari ada.

Ikhlas itu belajar gelap dari terang.

Ikhlas itu belajar sedikit dari banyak.

Ikhlas itu belajar hitam dari putih.

Ikhlas itu belajar sederhana dari istimewa.

Ikhlas itu belajar berat dari ringan,

belajar sulit dari mudah,

belajar rendah dari tinggi.

Ikhlas itu seperti surat Al-Ikhlas, yang tidak ada kata "Ikhlas" di dalamnya.


-Mau hilang dulu. Apparate disapparate.

Wednesday, December 24, 2014

2 Out of 17


Wednesday started when April came over.  We decided to make Cheesy Stuffed Potatoes with Brocoli since I had prepared the recipe last night. I felt so home.
After about 45 minutes preparing time, we baked the potatoes for 12 minutes (because we used microwave). When the alarm rang, we took it out and did you know? Scientists have discovered that the smell of a baked potato makes you feel happier and I feel so frigging true. We made Infused Water for the drink and than we ate and drank it with a such great movie: Non-Stop. Perfect match.

And we laughed and shared stories, too bad it was only both of us, I hope we could make it seventeen.


Regards,
Annasya

Wednesday, December 17, 2014

The space that left (un)blank.

Loving black and white 'till die.

Sudah hari ke-17 di bulan terakhir tahun ini.  Sudah sejauh mana produktifitasnya, Nas?
Kenapa di saat punya banyak waktu, malah 'jadian' sama gadget, sampai lupa passion sendiri, sampai lupa 'puas' untuk diri sendiri. Bahkan sampai lupa orang-orang sekitar, tidak sengaja atau justru sengaja lupa? Mungkin masih dalam mode autopilot, belum dimatikan, sejak awal semester.

Nasya udah beda.
Nasya, main, yuk!
Nasya kok sibuk gak pernah pulang?
Lo kapan pulang?
Ayo, Nas, diajakin main.
Nasy, butuh bantuan lo, nih.
Mau sama siapa, sih, Nas?
Jangan gitu lagi ya, Sob.
Gua gak nuntut kok, Nasy.
Pindah gak perlu ke 'siapa', kan? Bisa ke 'apa' kok. 

11.20 PM

Tadi rapat bullet's, dapat bagian editing buat majalah edisi terbaru. Kamera dan tripod udah gak jadi pajangan lagi. Adobe premiere dan after effects udah gak berdebu lagi. Semoga semua yang tertidur maupun sengaja ditidurkan segera bangun. Jangan tidur lagi, Nas, matahari sudah tinggi.

Terima kasih, Dita.
Terima kasih, Pale.
Terima kasih juga semua yang sudah ikut mengingatkan.

-Yang selalu menganggap semua pertanyaan adalah retoris-

Tuesday, December 16, 2014

Stand By Me


I'm not happy.
you wouldn't come back.
you and me wouldn't be together forever.

After watching Stand By Me Doraemon with Tasha and Yasya. I cried a river, from the start to the end.

Updates :
1. Right time to let go, but I have not ready yet.
2. About to get my report for my first term this year, I'm done.
3. Playlist :
Thinking Out Loud - Ed Sheeran
I'm Not The Only One - Sam Smith
Love Me Harder - Ariana Grande
1000 Tahun Lamanya - Tulus
Sewindu - Tulus

P.S. according to my playlist, im worried about my current mood, it is getting worse.

Sunday, December 14, 2014

Sunday




Finding grandpa's when I looked for my book. Thinking maybe grandpa and me would be the best partner ever :(

Tuesday, December 2, 2014

You Say What You Feel, What You Think (7)

Udah Desember yeay. YSWYFWYT akhirnya kembali yha yha yha yha. Abis dapet masukan dari temen, "Nas, bikin lagi dong itu yang you say what bla bla bla." HA TERNYATA ADA YANG BACA HA :') Ya ampun senang. Dan setelah mengumpulkan semangat buat bikinnya lagi, tenet tenet, finally bisa ke post juga.

Ih gua takut siah.
-Hasri

Cupu lu.
-Fardit

Buru ih lama lu.
-Pale

Apa, sih? Lu tuh bawa hawa-hawa negatif tau gak.
-Syahrul

Awas aja kalo gua nikah, gua gak mau ngundang lu.
-Fika

Berarti dia tuh gak berani ambil resiko tapi udah terlanjur mulai gitu. Istilahnya mah gak berani ujan-ujanan tapi udah kena cipratannya.
-Pale

Mari kita luruskan, sebenernya ini ngebahas isu apa dan yang mana?
-Jihad

Entahlah, tapi gua selalu gak yakin sama orang yang bisa suka sebelum kenal.
-Yandi

Tolong ajarin dia coba, nas.
-Satria

Gua jadi ngerasa bersalah tiap kali ketemu.
-Tasha

"Gue pengen fokus belajar" kata-kata bullshit banget tuh.
-Tasha

Gua suka sama orang pas kelas 10 padahal gak kenal. Abstrak dong rasa suka gua?
-Syahrul

Lu teh mirip siapa sih ih geregetan gua.
-Windha

Walopun mirip cimol tapi gua gak murahan ya.
-Mahen

Setelah saya rencanakan untuk move on lebih dari lima bulan, saya masih terjebak dalan "kenyamanan" yang lama.
-Syahrul

Da aku mah siapanya dia.
-Syahrul

Lu teh ya, peka coba, kasian orang-orang lu diemin, lu kacangin.
-Aresto

Kalo udah kuliah, lulus, abis itu.........nikah. Ih gua takut nikah.
-Fona

Gula. Dia ingin menipu bahwa kopi itu manis, padahal pahit.
-Hasri

Yaaa bebas nas.
-Pale

Pinter, sholeh parah, sangat bertanggung jawab, dan aktif, jago musik juga, seru, open minded, ramah banget, baik abis, sangat terbuka. Kekurangannya cuma satu, punya cewek.
-Fika

Toh kalo berharap seperti Ali bin Abi Thalib, ya kitanya juga harus seperti Fatimah juga.
-Dita

Jijik kan ya, nas? Sumpah gua enek
-Akbar

Cik, gua numpang coret-coret di buku lu ya.
-Rifqi

Cik, pinjem catetan eko dong.
-Rifqi

Gua sedang haus nih, udah ah.
-Rifqi

Cewek tuh gitu sih ya, terlalu cepat memutuskan.
-Pale

Gimana bisa jadi "kesayangan" kalo gak bisa saling ngehargain?
-Tasha

Ih parah lu nasy.
-Sofia

Ih sebel gua liat lu, sepatu sama, cardigan sama, lu ngikutin gua mulu sih.
-Fina

Ah lu mah kenapa malah jadi baper sih.
-Aresto

Tidak semua orang tulus ingin berteman, tidak ada salahnya tetap menjada jarak hingga kita benar-benar mengenalnya.
-Hasri

Aku rindu saat masa kecil, ketika aku terjatuh yang terluka hanya kulit, bukan hati.
-Syahrul

Gua nunggu satu setengah tahun dulu baru diajak jalan.
-Pupi

Gimana, nas? Kalo mau lanjut ya lanjut, kalo engga ya jangan tunjukin lu mau.
-Pale

Parah siah nas gak dibales.
-Adi

Hmm divergent.
-Dhira

Aduh idola gua banget gila gak kuat gua, nas.
-Aida

Nas, masih ada sabun gak?
-Aida, Hasri.

Ih nas, pada percaya coba gua nerbitin KKPK.
-Fona (maafin, yha :*)

Kampus masa depan, ya, nas?
-Fona

Ih nas, daripada jam mendingan tempat minum, lebih berguna lu teh.
-Fardit

Fix, ya?
-Fardit

Sisakan ruang dalam hatimu untuk kecewa.
-Fardit

Gua udah janji kok, gua pengen ngedisiplinin diri gua juga.
-Akbar

Guanya juga sih yang bego, kenapa gua mau mau aja pas ditanyain gitu.
-Nuna

Idungnya kayak babi, dagunya kayak pantat, tapi heran kenapa dulu gua bisa suka.
-Akbar

Gak akan kuat lu teh gua.
-Annib

Ya soalnya gua emang gak mau pergi.
-Annib

Makin deket aja dia, Kal, gua mah apa.
-Arie

Ih kok bisa gitu sih? Ih aneh ah.
-Aida

Jadi gua sama dia tuh apa?
-Fiyandi

Gua bingung kenapa gua kaya selalu nujukin ke orang-orang kalo Fiyandi itu gak baik.
-Fiyandi

Pusing lu teh dengernya.
-Aryo

Udah dijemput mamah.
-Dimi

Eh, fokus, dik.
-David

Kalo dia gak nyebelin kayanya gua udah suka sama dia.
-Hasri, Pupi

Dia tau gua aja belom tentu kayanya.
-Faris

Semangaaaat.
-Rifqi

Sedih lu teh gua ke Dufan gak jadi-jadi.
-Agnie

Dia mah, malah dia yang baper coba.
-Tannia

Gua pegatin jadi gitu kan.
-Tannia

Ini pada kepoin gua kenapa sih?
-Fardit

Melepas aja dulu, nas.
-Pale

Gua mau melepas ah, disuruh pale.
-Tasha

Pegel adalah nulis part 7 dalam dua hari so yha. Semangat yang lagi UAS dan yang mau UAS. Sampe ketemu di part 8 :*

Tuesday, November 25, 2014

Janji

Malam ini sepi, ya?
Tidak ada bintang,
tidak ada bulan,
jangkrik pun enggan mampir ku sangka.

Sesaat panas, sesaat dingin. Bahkan suhu udara pun tak menunjukkan tanda 'betah' malam ini.

Kemudian jam dinding mulai terdengar berbicara, akhirnya.
Tanda malam ini semakin sepi.
Tapi dia marah-marah,
aku lalai katanya.

Aku tidak lalai, kawan, tidak lagi.
Mungkin terlihat begitu tapi sebenarnya aku hanya lelah menunggu, karena tidak selamanya manusia akan melakukan itu.

Aku berjanji padamu, kawan, aku berjanji.
Aku tidak akan jatuh ke lubang yang sama lagi.

-Pipial, November 2014

Wednesday, November 19, 2014

Red.


Buddy, we all know when the birds prepared themselves migrating to the south, there would be no words left for me, not necessary. This is getting cold, buddy, thinking whether we could pass the winter together or not, even though we know, absolutely know, this is not winter yet but rain came down and hit my windows this afternoon, and what about you?

Buddy, a package arrived in front of my door last week, neatly wrapped with a blank red paper. I once thought it was from you, but in a matter of seconds I knew it wasn't. So, what was so important?
But buddy, there would be no package sent to me from you and on the next day I constantly started to wonder who the sender is and if I wanted to open it, it might happen, open it.

But the problem is when you put a very good package in some 24 hours and keep it save in the drawer, untouched.

And buddy, when all the leaves fell to the ground, I realized.
The thing was someone had opened the package for me, since I knew....

....my letters were not about you anymore.

Sunday, November 2, 2014

Writing Workshop with Izzati (and Fona)

Pada suatu malam (asik), gue lagi free, gak ada tugas, sok-sok gak punya kerjaan dan bingung mau ngapain. Akhirnya gue buka internet dan nulis-nulis gak jelas, kemudian gue terdampar di blognya kak Izzati dan nemu ini


WHOA.
Gue dengan excited-nya langsung pm Fona dan ngajakin ikutan. Alhasil, gue langsung daftar saat itu juga.
Motivasi orang-orang untuk ikutan workshop-nya mungkin:

Wah, asik nih workshop nulis.

Tapi motivasi gua:

Aaaaaa Sri Izzati.

Akhirnya, hari ini, berangkatlah gue dan Fona ke UI buat ikutan workshop ini. Janjiannya, sih, jam 9 di Stasiun Bogor, tapi ternyata Fona ngaret sejam karena abang-abang angkot yang tak mau mengerti lelahnya hati ini (apasih). Kita berdua tetep berangkat kok, walaupun udah telat satu jam dari target awal, dengan asumsi paling pasaran se-Indonesia, pasti ngaret.

Dan gimanapun caranya, akhirnya gue sama Fona sampe tuh di Gedung H Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (eaa check in). Pas masuk auditorium, kita berdua langsung nyari tempat duduk. Sialnya, Fona dapet kursi yang mejanya jelek, jadi yaudahlah ya terima aja.

Materi demi materi tersampaikan, dan pertanyaan demi pertanyaan terjawab. Iri sama Fona karena dia sempet ikutan nanya, lah gue? Kelamaan mikirnya sampe gak jadi-jadi mau nanya-_- Tiba-tiba, muncul gambar durian di layar presentasi. JRENG. Kak Izzati nyuruh para peserta buat bikin tulisan tentang durian. Gue, yang ikutan workshop semata-mata mau nonton Kak Izzati (ya ampun, nas wkwk), langsung kebakaran jenggot detik itu juga. Untungnya, dilanjut break ishoma sekitar pukul 12, tapi cukup merusak break time gue karena harus mikirin tulisan tentang durian apa yang mau gue bikin.

Singkat cerita, workshop dilanjutin dengan sesi menulis tentang durian. Lagi-lagi Fona dapet meja yang gak bener dan detik itu juga gue langsung browsing tentang durian, mau sok-sok berbasis fakta gitu dech.............tapi gak dapet apa-apa. Gue lirik-lirik tulisan Fona, wah kampret udah lancar aja, gue lirik-lirik ke orang di bawah gue, wah anjrit udah setengah halaman. Dan karena otak gue sangat-sangat kosong dan sangat-sangat tidak siap, akhirnya cerita durian gue pun berujung tragis (maafin ya, kak, serius itu sangat tidak layak :') )

Setelah ngumpulin tulisan-tulisannya, para peserta, termasuk gue dan Fona diajak keluar ruangan buat foto bareng. Dan gue bertekad, harus dapet tanda tangannya, harus foto bareng, harus... harus... harus...
.
.
.
.
dan terwujud.


Tapi hari gue belom selesai sampe situ aja. Setelah keluar dari Fakultas Psikologi, gue sama Fona mutusin buat jalan-jalan ke perpus pusat. Terus jalan-jalan gak jelas, nontonin orang mancing sambil ngobrol cantik tentang masa depan. Kalo udah ada di masa depan, pasti akan lebih terasa ya, Fon? Semua ketakutannya, semua khawatirnya. Kita udah sesiap apa?

Dan bermodalkan google map, akhirnya kita lanjut jalan sampe Stasiun Pondok Cina dan naik kereta di sana,
.
.
.
kemudian lanjut ngobrol cantik lagi.

Well, selamat menulis dan jangan pernah berhenti menulis.


Thursday, October 23, 2014

Baper

Kangen masa tanpa alasan?

Emangnya kalo kangen harus butuh alasan?

Ya iyalah, kangen itu beda sama cinta

Siapa bilang sama?

Iya makanya harus pake alesan, dong

Tapi kalo kenyataannya gak ada gimana?

Kangenmu dusta

Kan gak harus semuanya punya alasan

Gak mungkin gak ada, pasti ada.

Jadi sebenernya kangen itu apa? Sinonim rindu?
Hanya masalah waktu. Kangen ada di saat yang ada kemudian pergi, atau kangen yang dirasa saat diri yang pergi. Terkadang pergi akan menjadikannya lebih baik, tapi kadang tak baik. Dan terlebih, semua pelajar tahu, pergi dengan pamit akan tinggalkan kenangan, yang pergi tanpa pamit akan tinggalkan guratan, tapi keduanya menebar rindu di setiap sudut waktu yang diagungkan. Kamu pergi dengan cara yang mana?

Wah parah lu gak pamit

Emang engga pamit kok

Wah parah kan

Ya karena emang gua gak mau pergi.

Wednesday, October 15, 2014

Yang Tertunda

Mau ulangan kedua ekonomi besok, sambil berharap-harap supaya nilai gak terjun bebas, tapi baru buka buku selarut ini.  Tiba-tiba kaget, ada yang muncul tanpa undangan.


Baru inget, ternyata gambarannya Rifqi tadi siang.

Cik, buku lu gua pinjem ya, mau gambar-gambar, gapapa kan?

Kirain gambar siklus, mind map, atau semacamnya, ternyata malah gambar itu. Aduh, Qi :')

Sejujurnya cukup nampar, di saat bingung mau kemana dan bingung mau lanjut atau engga.  Dan selebihnya nyadarin kalo gue masih punya satu hal yang at least bisa gue perjuangin, dalam waktu dekat ini, walaupun gak bisa dipungkiri, yakinnya udah ngurang sekian persen tiap hari.

Terima kasih sejumput semangat dari punyamu yang menggebu tiap pagi, Qi.
Semoga tahun depan bawa pulang cerita lucu dan medali,
aamiin.

Sunday, October 12, 2014

Clapperboard.


Seorang teman berkutat dengan kata-kata tentang bagaimana hidup ini dipenuhi dengan pilihan.  Karena pilihan yang setiap adanya membawa manusia mengikuti sebuah alur yang entah dari mana asalnya.
It's a choice to be a better person.
It's a choice to smile.
It's a choice to have a cup of hot chocolate not tea.
It's a choice to be loved.
It's a choice too ketika mereka yang ada di belakang tetap ingin di belakang, saat yang lain mencoba berada di depan.  Mereka yang di belakang bukanlah yang terbelakang, bukan yang mengedepankan egoisme dan berlari ke depan bagai sebuah batu loncatan, tapi mereka yang bisa melihat segalanya dan melakukan segalanya, tanpa semua orang harus tahu, diri sendiri dan Tuhan saja sudah lebih dari cukup.

Mereka yang di belakang adalah contoh keikhlasan paling indah, tanpa pamrih yang busukkan tulus lalu mencair dan menguap. Mereka yang di belakang adalah pemegang kendali setelah Tuhan yang sebenarnya, mengarahkan yang di depan, tetap dari sudut pandang mereka yang nampaknnya semakin baik.  Dan ketika yang di depan mendapat sambutan dan tepuk tangan paling kencang, mereka yang di belakang akan tersenyum puas dengan hati riang tiada dua meski melihat orang lain menganggap depan adalah segalanya, tapi hanya beberapa orang pintar bergigi kuning dan tidak rata, yang tahu bahwa kunci sebenarnya terpusat pada mereka yang menatap punggung-punggung para pemain peran.

Orang lain tak perlu tahu, siapa yang berpeluh lebih banyak, menangis lebih banyak, merangkak lebih banyak, dari mereka yang tersenyum paling lebar di hadapan setiap orang.

Tapi masa bodoh dengan apa yang orang lain ucapkan tentang kehebatan mereka yang tunjukkan topeng-topeng indah, dengan ukiran khas bertempel batu permata, meski dengan napas tersengal, mereka yang di belakang akan selalu seperti itu.  Dan mereka yang ada di belakang akan terus pertahankan kedudukannya, maka aku pun begitu.

Salamku untuk mereka yang menggoreskan tinta pada layar dari belakang,
dalam perjalananku menjadi bagian dari mereka.


Sunday, September 21, 2014

Congratulation

Germany

Selamat Hari Minggu.
Selamat menjabat para ketua baru organisasi, semi-organisasi, dan ekskul lain.

Regenerasi selesai, ya? Regenerasi terakhir sebagai peserta, tahun depan panitianya dong? Haha
Sedih gak ikut mabit DKM, padahal bisa jadi ajang cheesy-cheesy-an terakhir ya hiks. Liat foto-fotonya seru banget, coba bisa muter waktu, ah ngawur, nas.

Selamat datang buat para anggota baru, semoga bisa loyal dan betah :)

Buat yang belum merasa 'ada', tetep berusaha buat 'ada', kita coba bareng-bareng ya.
Buat yang merasa disia-siakan, masih ada jalan lain buat dicoba juga, mungkin masih belum bisa pilih yang tepat, masih banyak pilihan lain yang bagus buat dicoba.
Buat yang merasa single fighter, ayo ajakin bareng-bareng, biar semua ngerasa punya posisinya masing-masing dan dibutuhin.
Buat yang bingung dengan posisinya saat ini, dimana pun kita, di kanan atau di kiri, di depan atau di belakang, tetep buka pandangan dari segala arah, ya.
Buat yang sudah ada di posisinya masing-masing, selamat mengemban amanah satu tahun ke depan, semoga bisa bikin bangga :)

Selamat kerja bareng, adik-adik Kompas Maritim. Terima kasih untuk didikannya, aa dan teteh Jangkar Bahtera. Dari Pedang Platinum, yang sekarang ada di tengah.

Sunday, August 24, 2014

Sunday

After a long, hard week. This is Sunday, not literally Sunday.
I wish I had a cone of ice cream or sundae but my sore throat, and mom, are not allowing me. So yeah succesfully enduring the week with a frog-like-voice, but manly, and everybody loves it. Maybe I was that keen so my voice reminded me.

And today, August 24.
Happy birthday to my beloved Pedang Platinum. I'm so grateful for being the one of you guys. May solidarity keeps us to be one for the one.

Newsflash.
Flashback.

Updates
1. Tasks made me stayed up all night.
2. Tasks
3. Tasks
4. Playlist : My Everything - Ariana Grande

Friday, August 1, 2014

Good books, good movies.

Emang gak pernah bosen ngobrolin tentang buku bagus sama film bagus.

Pembalasan dendam banget setelah berbulan bulan nyentuhnya buku pelajaran doang dan gak bisa nonton film dengan tenang. Jadi gue pengen bahas bahas singkat aja sih berhubung lagi bingung mau ngapain, daripada ngebala terus di group, kasian nanti handphone-nya pada nge-lag (big thanks to my stupid phone).

So, it's one of the Jenny Han's. To All The Boys I've Loved Before. Lagi iseng blogwalking dan nemu rekomendasi dari salah satu post-nya Katina (thank you for the lovely blog, Katina) and got the ebook from her. Lumayan suka cover dan judulnya, jadi tertarik baca hehehe tapi sebenernya yang paling menarik adalah penulisnya. Emang belum pernah baca buku Jenny Han sebelumnya, makanya jadi penasaran. It was composed in first person view and you would see the love life through the view of a quirky girl.
Fun fact : tokoh utamanya, Lara Jean, 16 tahun.

Lagi baik nih, jadi siapapun yang mau coba baca salah satu coretannya Jenny Han dan males nyari ke toko buku, gue punya free ebook buat kalian (however Katina gave me for free yeah). Drop me an email (nasya05@yahoo.com), siapapun yang tertarik, bisa tulis alamat blog kalian juga, in case gue bete dan pengen baca baca blog orang haha. Nothing beats all the feeling you get from reading the real book flipping the paper one by one but hey, it's free.

Buku selanjutnya Satu Keping. Wih, apa tuh? Hehe the only reason gue mau punya buku ini adalah...........Sri Izzati. Lagi lagi karena penulisnya haha. Penulis favorit gue sejak kecil ini akhirnya merilis buku terbarunya awal Maret 2014 kemarin. Buku ini, cerita tentang patah hati, dan sukses bikin gue baper sekaligus membakar rasa kangen gue terhadap teteh yang satu ini. Pokoknya dikemas teramat apik plus puisi-puisi yang tek jleb duar.

Duh teteh Izzi yang cantik dan baik hati, bukumu memang the perfect dose of medicine of which I was desperately in need.


Buku selanjutnya, Bumi. Karya Bang Tere Liye ini belum selesai gue baca jadi yaaaaaaaaa gak bisa ngomong banyak huehehehe. Sejauh yang gue tau, buku berbau fantasi ini (cielah berbau) bakal punya beberapa seri. Gue selalu punya ketertarikan sendiri sama buku-buku berseri, seneng nunggu buku lanjutannya, seneng kalo nanti jadi buku-buku yang recommended dan gue punya semua serinya hahahaha jadi ya silakan diburu ;)

Yang ini bukan buku, bukan. The Shawshank Redemption. Salah satu film lama yang sialnya baru gue tonton baru-baru ini. Dapet rekomendasi (lagi) dari salah satu temen, seinget gue film-film yang dia kasih isinya tentang war dan Mission Impossible 1, 2, 3 yang bisa lo tonton di Tr*ns TV. Berhubung cuma film ini yang bukan war, jadi tergeraklah hati gue nonton ini and no regrets, bagus, two thumbs up!

I still have a long list that I've yet to be started, tapi buat yang punya rekomendasi lagi dan berbaik hati memberikan rezekinya ke gue (halah), silakan aja. 

Selamat baca buku dan nonton film.

Wednesday, July 23, 2014

Presidenku, Presidenmu


Selamat Hari Anak Nasional.
Alhamdulillah masih bisa tarawih hari ini.

Ceritanya sederhana aja.  Selepas ketegangan dan hiruk pikuk pilpres kemarin, akhirnya KPU udah mutusin deh tuh siapa presiden baru Indonesia 5 tahun ke depan.  Gue, yang alkisah pulang ke Jonggol kemarin, sampe dicegat nyokap mau pulang agak sore gara-gara takut ada rusuh.  Tapi ternyata alhamdulillah engga ada apapun.

Sebelum pengumuman final kemarin, bokap sempet bilang:

"Dalem kondisi kayak gini (waktu itu kedua capres udah deklarasi kemenangan), cuma ada satu pihak yang bener, begitu ketauan mana yang bener, pihak satunya lagi bakal abis."

Gue bukan anak IIS yang ngerti politik, bukan mahasiswa FISIP tingkat akhir juga. Tapi buat anak-anak jaman sekarang emang mau sampe kapan buta politik? Sementara kehidupan politik emang menggiurkan banget buat diomongin?

Setelah pengumuman kemarin, gue sibuk mikirin gimana nasib timses calon yang kalah beserta hasil quick count yang tidak akurat.  Kebetulan, sepulang tarawih tadi, iseng nguping pembicaraan rombongan bapak-bapak.

"......ah aneh aja kata saya mah."
"Emang kenapa, Pak Haji?"
"Aneh aja terlalu mulus, kaya ada yang kurang."
"....mau percaya sama siapa juga bingung ya, Pak?"
"...ada yang salah di sananya..."

Walaupun udah ada keputusan, tetep aja masih ada broadcast dan pesan berantai lainnya yang bawa kabar miring tentang pilpres.  Gedek juga bacanya, jadi bingung harus percaya siapa. Negara ini udah krisis kepercayaan dan keadilan, atau emang semata karena kesalahan dalam pandangan sebagian orang?

Gue, cuma anak umur 16 tahun, milih pun belum boleh, tapi boleh kan punya pendapat? Gue bukan pendukung nomer 2, bukan berarti sangat mendukung nomer 1 juga, toh pilihannya kan memang cuma dua, kalau gak pilih yang satu, ya pilih yang satunya lagi, seenggaknya gue lebih baik daripada mereka yang golput padahal punya hak milih, sayang loh pak, bu, mending buat yang mau milih tapi gak punya hak pilih :)

Dan dengan terpilihnya presiden baru Indonesia dengan segala kejanggalan yang ada dan tanda tanya dimana-mana, semoga itu cuma perasaan sebagian orang aja.  Semoga Indonesia bisa lebih baik lagi ke depannya, semoga pilihan masyarakat engga jadi boomerang buat negaranya di masa yang akan datang, terutama untuk para penerusnya :)

Selamat menatap foto Jokowi-JK selama 5 tahun ke depan, para pelajar.
Semoga bisa bikin jatuh cinta.

Sunday, July 20, 2014

One week (only).


Akhirnya Hari Minggu, akhirnya acara Takbir 2014 (sanlat) selesai, akhirnya gak harus berangkat ke sekolah jam setengah 6 lagi, akhirnya bisa tidur abis solat shubuh, akhirnya akhirnya akhirnya.
Tapi hampa banget pas bangun tidur liat jam udah jam 7an, aneh gitu hmm.

Wah, apa tuh Takbir?
Tadabbur Akbar Bulan Suci Ramadhan :3

Selasa, 15 Juli 2014 s.d. Sabtu, 19 Juli 2014
Takbir Day-1 : PJ. Materi. Materi. Sampe. Mabok.
Takbir Day-2 : PJ. Materi. Materi. Lagi.
Takbir Day-3 : PJ. Materi. ESQ. Sedih.
Takbir Day-4 : Tabligh Akbar.
Takbir Day-5 : Hari yang sangat menggelegar.

Hari pertama masih agak kacau karena banyak ngaret, hari kedua alhamdulillah oke, hari ketiga alhamdulillah juga, hari ketiga agak riweuh dikit tapi okelah, hari kelima wah cobaan datang haha. Tapi salut banget deh sama panitianya, para koor dan anggotanya, terima kasih sponsor, duitnya banyak wuhu hahaha duh jadi pengen cheesy nih wkwk.

Acara ini juga acara pertama yang dipegang PP tanpa JB. Jadi bener bener kerasa banget kerjanya, yang biasanya disuruh jadi nyuruh, yang biasanya nanya jadi harus mutusin sendiri. Tapi sebenernya kerjaan gue sih gak banyak, cuma bikinin jurnal sama cash flow aja hampir tiap hari biar gak pusing, itu pun di rumah haha, sempet iri jadinya sama yang punya banyak kerjaan, tapi gak mau pusing, egois, ya?

Dan buat gue sendiri, seneng banget bisa ikut dalam kerjasamanya OSIS sama DKM. Makin kenal banyak orang, makin bisa belajar banyak dari semuanya, seneng pokoknya.

Beberapa cita-cita panitia juga tercapai dari adanya acara ini, salah satunya:
Pake handy talky.

Gatau berapa panitia yang bahagia cuma gara-gara itu. Ini serius. Gak bohong.
Pas evaluasi terakhir kemaren juga bertebaran kalimat-kalimat cheesy. Iya cheesy. Huft udah selesai deh kerjasama antarpanitia yang berujung modus ehahaha hayoloh.

Nah, mau menyimpang dikit. Setiap habis rabes atau evaluasi, gue sama dita iseng-iseng 'Trip After Rabes dan Evaluasi' HAHAHAHA terus ceritanya kemaren buat yang terakhir kalinya, kita ngajak Akbar. Rencana awalnya satul; mau ngupi cantik gosip dikit eh astaghfirullah haha engga kok engga. Yaudah tuh kita buka bareng, eh iseng bilang di group line kalo kita pake duit surplus Takbir, ada yang biasa aja, ada yang nganggep becanda, ada yang tau becanda tapi sewot, ahaha maafkan kami bertiga kawan kawan :3

Pokoknya terima kasih untuk liburannya yang udah diganggu, tidurnya yang kurang puas, dan tenaganya yang terkuras. Sukses terus panitia Takbir 2014!

Jangan lupa masuk jam 6, ya.
Tapi aku hari ini izin, mungkin untuk dua sampai tiga bulan ke depan.

Tuesday, July 8, 2014

Tanggal Delapan.


Hari ini absurd banget. Parah. Gak ngerti serius haha tapi gatel pengen cerita.
Gue berangkat ke Bogor dari home sweet home gue (read: Jonggol) telat. Pas mobil gue udah jalan, eh ada yang ketinggalan, terpaksa balik lagi dan gue olahraga dulu lari ke rumah. Waktu udah jalan agak jauhan, lagi anteng antengnya, eh baru sadar

handphone ketinggalan,

lari lagi.

Udah tuh gue pokoknya dengan segenap usaha dan keringat yang ada akhirnya sampe di Bogor sekitar jam 9an.  Terus gue berangkat ke sekolah karena mau ada rapat. Rapatnya lumayan lama, sampe temen gue dari ekskul lain bilang,

"Lu tadi rapatnya kelamaan sih."
Ehehehehehehehehe-_- apa pula dayaku mak.

Nah, selesai rapat, sekitar jam 2an, gue sama Dita mau jalan. Tapi bingung mau kemana, luntang lantung gak ada tujuan. Akhirnya, setelah sekitar 15 menit berdiri di depan gerbang dan jalan dari ujung gerbang ke ujung gerbang lain, gue sama Dita mutusin buat ngebolang pake kereta. Sok-sok an gitu padahal naek kereta sendiri aja takut haha.

Haha-_- yaudah tuh akhirnya gue jalan ke stasiun, berhubung sekolah gue emang deket sih, bukan mentang-mentang hemat duit, godzilla kepeleset pisang juga nyampe kayanya.
Pas nyampe depan stasiun, kita berdua bingung nyari gerbangnya. Pintu yang terakhir gue sama dia tau ditutup hiks. Maklum bukan yang sehari-hari pengguna kereta toh, norak gak apa apa. Dan terpaksa kita berdua ngelilingin stasiun, walaupun akhirnya nemu juga, alhamdulillah.

Berhubung emang gak ada yang bawa multi trip card, yaudah beli tiket deh tuh. Pas depan mbak-mbak di loketnya, kita bingung.
X : Dua, ya.
Y : Kemana, dek?
Lah dua orang yang mau naek kereta tanpa arah plus tujuan cuma mau ngabisin waktu ditanya gitu, ya kelabakan. Akhirnya, karena pasrah, gue bilang

Universitas Indonesia aja, mbak.

Selamatlah kami berdua.

Gue sama Dita untungnya dapet duduk. Sempet sih beberapa kali berdiri karena prioritas ibu-ibu WEDEH HAHA tapi akhirnya duduk lagi. Kita berdua cerita dari hati ke hati sambil duduk dalem kereta pake AC yang bikin mata sayup sayup. Eh tiba-tiba announcer-nya bilang, DEPOK. Masih jauh sih, tapi niat gue sama Dita bukan mau ke UI, sumpah bukan. Kita panik.
Akhirnya bermodal pulsa di hp, kita nanya ke salah satu temen yang emang sehari-hari make kereta. Kurang lebih kita nanya, kalo nge-tap card dua kali di gate yang sama, diitung free atau engga? Karena emang tujuan awal kita gak mau kemana-mana dan cuma mau pergi terus pulang lagi. Eh ternyata dia gak tau. Terus ada info tulisan gitu, intinya sih bisa, tapi ada tulisan MAKS 1 JAM SETELAH TRANSAKSI GATE IN.

Kita panik lagi.

Akhirnya ngehubungin tante gue. Gak bales.

Panik.

Tiba-tiba announcer-nya bilang, Pondok Cina. Satu stasiun lagi sampe UI.

Makin panik.

Pas sampe stasiun UI, akhirnya kita mutusin buat ngelewatin satu stasiun dulu sambil nunggu balesan tante gue. Eh, belum bales juga. Lewat deh satu stasiun. Terus udah mau deket stasiun selanjutnya, belum ada balesan juga, ditelfon gak diangkat. Akhirnya kita berdua turun di stasiun selanjutnya, Lenteng Agung. Iya, Lenteng Agung.
Pokoknya udah kaya anak apaan tau deh nunggu berdua gitu, gak dapet kursi tunggu pula. Eh terus tante gue bales, kalo bates tapping di satu gate yang sama (in case gak jadi gitu loh) itu cuma satu jam. Jadi bener. Yaudah terpaksa kita berdua harus ke UI dulu beli tiket lagi karena kalo diitung kita gak akan sampe sejam di Stasiun Bogor.

Kita nunggu lumayan lama tuh. Eh sekalinya ada, kita lupa, pas banget jam pulang kerja. Penuh banget gila gak bisa napas, untung cuma sampe UI doang. Akhirnya kita turun tuh di stasiun UI dan beli tiket baru.
Untung pas dapet kereta selanjutnya gak sepenuh kereta sebelumnya, alhamdulillah. Terus yang tadinya gak dapet duduk akhirnya dapet duduk, alhamdulillah.

Sampe Stasiun Bogor, kita shalat dulu, karena hampir ngabisin waktu ashar di kereta haha-_- Terus tuker jaminan dan keluar stasiun sekitar jam 5 lewat. Kita berdua abis itu pulang. Gue turun duluan karena rumah gue lebih deket huahahaha.

Sampe rumah gue tidur-tiduran maen hp dan gak lama adzan. Pas abis buka puasa, gue nge-line Dita

Gua belom nyampe rumah yaay.
Udah berbuka dit, udah batalin?
Udah, dibeliin aqua gelas sama abang angkot, buka bersama abang angkot, romantis ngeut.

Jadi ya gitu. Akhirnya Dita dan supir angkot 32 bahagia bersama selamanya.

Saturday, July 5, 2014

Bersin.


Gua pilek anjas.
Yaudah nanti juga sembuh.
Minum obatlah.
Ah bocah sih.
Wah virus sebelum ulang tahun.

Oh iya juga. Semoga tahun ini bisa lebih baik segala sesuatunya. Bingung mau sedih apa seneng. Kalau seneng nanti sedih, kalau sedih nanti makin sedih. Lagipula masih belum penting. Masih setahun lagi, masih harus terima pilihan orang lain, belum boleh pilih sendiri.

Selamat ulang tahun, nas.
Inginnya disimpan dulu.

Friday, July 4, 2014

Cerita Malam Ini.


Alhamdulillah hari ini udah puasa hari ke-6, alhamdulillah belum bolong, alhamdulillah.

Habis tarawih tadi.
Alhamdulillah belum bolong juga.

Nah, ceritanya waktu jeda shalat, anak anak kecil pada ngobrol. Gue otomatis langsung liat ke arah mereka. Pas gue simak, dua orang anak bilang:

"Ssst! Emang kamu tau f*ck you itu apa?"
"Ih emang kamu tau?"
"Kalo gatau, gausah pake ngomong ngomong gitu."

Terus gue yang dengerin langsung jleb juga. Bener juga. Dan tanpa sadar gue langsung nyangkut pautin sama hidup. Kalo emang gatau, jangan sok tau, tapi cari tau dulu, baru deh selanjutnya terserah kita mau gimana. Jangan pake sesuatu yang kita gatau unless kita tau itu apa, biar segala sesuatunya bisa terkendali, minimalisir kesalahan juga.

Dan gue jadi flashback juga, betapa dulu waktu SD bener bener ngejaga omongan banget.  Setiap ngomong 'gue' rasanya kaya berdosa banget hahaha ngomong 'gue' aja sampe dilaporin ke guru. Tapi kalo liat anak SD jaman sekarang kayanya ngomong kasar aja udah biasa. Selepas itu, buat gue yang sekarang juga suka gabisa nahan swearing kalo lagi emosi. Kenapa sekarang susah juga ya mau ngomong yang baik-baik?

Balik lagi ke tarawih malem ini.
Selesai tarawih, lagi asik asiknya dzikir, tiba tiba adek gue yang paling kecil ngelendotin nyokap gue sambil berkaca-kaca gitu.

Gue : Naila kenapa, nda?
Bunda : Lagi kangen dia
Alamak macam orang LDR kangen kangenan. Anak kelas 1 SD siapa yang mau dikangenin?
Gue : Kangen sama siapa emang, nda?
Bunda : Sama temen-temennya.
Gue : Loh kan bisa sms aja.
Bunda : Cuma punya nomer Farras (temen deketnya banget) doang.

Walah.
Kaget.
Anak SD yang semester depan masih ketemu sama temen-temennya aja sampe kangen segitunya. Gimana gue waktu pisah sama temen SMP? Sedih banget. Gimana nanti kalo pas pisah sama temen SMA? Seriously gak kebayang. Seenggak pedulinya lo sama temen-temen lo, kalo pisah ya kangennya pasti ada aja, ada aja.

Dan semenjak gue SMA ini, baru ngerasain yang namanya bener bener punya angkatan. Selamat turun lantai, Pedang Platinum. Sukses bareng-bareng, ya!

Selamat tanggal empat.
Selamat malam.
Besok masih harus sahur.

Sunday, June 29, 2014

The Authorities.


The stars they've been talking about asked me for help.

The premiere of The Fault In Our Stars movie caused quite a stir in the city and I bounced off the walls for some times but finally I watched it, people.
To be honest, I didn't really read the book. You failed this time Mr. Green. But I didn't know for sure why I could be so excited for the movie I just couldn't get it. And what happened to all the sanctimonious people who said that they were not excited about the movie, keep saying the movie like it's such a debacle to all the readers and being too sceptic because they loved the book. Those are just opinions so am I.  I don't really like a typical romance story, but to me this movie (and the book too actually) was great so that I got ants in my pants and I thought it was worth my wait. So, I recommend you guys to watch it no matter what happened.

But except watching some movies, here I am enjoying the holiday by doing nothing and I still don't have any photoshoot or whatever it is. I actually didn't have any idea for the theme. But I jumped for joy when my cousins invited me to their movie project and I said yes with no doubt.

Well, The Ramadhan has just arrived. The holy month atmosphere is now overshadowing. Marhaban yaa Ramadhan.

Wednesday, June 25, 2014

23-24

Hari Senin sampe Selasa kemaren (23-24 Juni 2014), kelas gue ceritanya sih liburan, sebelum kena rolling pas kelas 11 nanti hiks.  Yang ikut sekitar 21 orang dan kita berangkat naek kendaraan pribadi ke salah satu villa di daerah Ciawi, Bogor.  Rombongan mobil Iqbal sama Tejo sampe duluan, sisanya ngejemput Agnie dan nyasar.
Btw tempatnya enak banget, jauh dari polusi udara sama suara, bahkan sinyal aja susah.

Yang laen belom sampe, kita foto-foto.

Abis makan siang, cowo cowo pada renang.

Ceritanya JJS.

Abis pada renang, mancing, makan, ngegalau, maen PES, maen kartu, tidur tiduran, jalan jalan, dan beberapa orang berhasil jadi cabe cabean, kita maen benteng. Iya, iya, permainan anak SD yang make dua spot buat dijadiin benteng terus kena kenaan itu. Gue sih gak yakin, anak SD jaman sekarang masih maenan kaya gitu apa engga.  Kita main sampe maghrib, terus beberapa anak cowok nyebur lagi (HAH?), dan gue buka puasa omg pada hakikatnya ini makanan yang gue incer dari siang.


Malemnya, kita bakar bakar.
Bakar bakar apa?
Sosis.
Kenapa gak ayam/ikan?
Karena ayam dan ikan sudah terlalu mainstream.

Pokoknya kita bakar bakar, terus makan yeay. Dilanjut maen petasan, kembang api, dan bikin light painting tapi gagal, berhubung gue males men-setting kamera gue ke manual mode (haha pecinta auto), dan kalo kelamaan coba-coba nanti kembang apinya keburu abis duluan, jadi gue pake bulb mode aja. Tapi yang di kameranya Itsar bagus koooooook.
Tolong jangan dihujat, ini memang gagal.

Terus kita lanjut movie night. Semua kasur, bantal, guling, selimut, dibawa semua ke ruang tengah, dan kita nonton digelapin pake infocus. Hoho film pertama kita nonton Carrie, terus nonton film apa deh itu judulnya Keramat, tapi error tengah tengah. Diganti Sadako tapi bosen. Akhirnya kita nonton Case 39. Gue gatau lagi apa yang terjadi dan gue bangun sekitar jam setengah 2 gara gara kebangun sama yang lagi maen ToD, terus lanjut tidur lagi sampe jam 4 karena gue mau sahur. 
Abis sahur gue tidur lagi YAHAHAHA dan setengah 6 dibangunin gara gara belum solat subuh T_T

Pokoknya abis pada makan, mandi, males malesan, dan nonton TV, kita pulang sekitar jam setengah 12. TERIMA KASIH UNTUK DUA HARINYA MIPA 5!

Sampe ketemu di kelas 11 wahai kelas Terolahraga NUSA XXV!

P.S maafin tulisannya agak gajelas dan ancur banget, lagi males nulis sebenernya hoho x.

Sunday, June 8, 2014

Entry.

Selamat malam.
So, you're gonna see me can't stop smiling after one painful week.  After having my last final exam and a meeting for an hour, I watched Maleficent (currently missing the smell of popcorn and whatever smell it is while entering the cinema, considering how long I dont step my feet on it but yeah).

Maleficent

They put the "Once Upon A Dream" song for the credits soundtrack, succesfully made me histerical, someone smeared a power glue on my seat.

Sunday, May 25, 2014

Celahmu.


Laki-laki itu berdecak dalam ruang sempit.  Ruangan itu cukup terang dengan sinar matahari yang menerobos masuk lewat celah-celah hatinya. Sekotak makanan dengan anggun duduk diam di dekatnya, terabaikan, hampir basi.

Kemudian dia menggertak.

Hancurkan saja!
Jangan!
Ambil saja!
Jangan!
Sudahi saja!

Konflik batin dan pikirannya begitu mengganggu.  Laki-laki itu lantas menggigit bibir, mungkin tanda sewaktu-waktu dia bisa meledak.  Keinginannya untuk pergi dari tempat itu muncul, tetapi sekelebat datang pikiran tentang seseorang, yang malah menahannya untuk tetap tinggal.

"Aku tidak pergi."

Kemudian dia duduk terdiam, hingga jarum panjang itu melewati angka 5 beberapa kali.  Mungkin sedikit kecewa atas keputusannya untuk tinggal, sisa kecewanya dia limpahkan kepada seseorang itu.  Dan dia tertidur.

Dalam tidurnya dia bermimpi, seseorang lain menariknya ke awan. Sejuk, sangat sejuk. Lalu ruangan itu menjadi gelap, bukan karena matahari yang berhenti bersinar.  Tapi karena sesuatu telah menambal celah-celah hatinya.  Kemudian laki-laki itu bangun dari tidurnya, menendang sekotak makanan yang kini basi, dan pergi.

25 Mei 2014.

Saturday, May 17, 2014

Aku tahu kamu.


Ada kalanya kamu tersadar akan suatu hal yang harusnya merubahmu.  Tapi jika bumi masih diporosnya, merubah hal tersebut akan seribu kali lipat lebih sulit dari yang seharusnya.  Ada kalanya kamu sibuk mencari hal yang sebenarnya tidak penting. Bodoh, kalau saja matamu lebih besar atau ku tempelkan saja satu milikku padamu, karena kepentingan itu ada di sampingmu, dekat, lebih dekat dari tiap helai benang bajumu. Atau aku yang bodoh dan salah mengerti?

Ada kalanya juga, saat kita berdua saling mencari.  Kamu dan aku harusnya bertemu, tapi keegoisan hati membawa kita ke jalan yang tak seharusnya.  Haruskah aku berhenti dan berharap kamu semakin dekat? Atau haruskah aku tetap mencari dan menunggu hingga kamu terlalu lelah untuk menyudahi?

Aku tahu kamu, tapi perasaan tahu itu semakin lama semakin pudar.  Mungkinkah Tuhan ingin mengatakan bahwa kita berlari semakin jauh? Atau kamu yang berlari menjauh ketika aku bersimpuh?

Aku tahu kamu, tapi tidak kita.
Mungkin sebenarnya lariku hanya ilusi, karena akhirnya aku sadar, kamu memang tak pernah singgah dan berhenti.

Untukmu yang buat Hari Minggu terasa lebih indah.

Saturday, May 10, 2014

Entrepreneurship Week 2014


Selamat malam :)
Alhamdulillah acara ekskul gue, Entrepreneurship Week 2014 salah satu rangkaian acara SMANSA Day, udah selesai. Seneng banget pokonya seneng banget. Ketua panitia tahun ini Hapwul, sekretarisnya Iza, bendaharanya Yohanna, koor acaranya gue, koor sponsorshipnya Cica, koor pubdekdok Nabila, koor humasnya Gita, koor K3/Logistiknya Devito.

E-Week tahun ini nyelenggarain 4 kegiatan. Yang pertama lomba penggandaan modal, dari tanggal 24 April-8 Mei 2014. Terus ada lomba business plan, tanggal 3 Mei 2014.  Ada juga ice day, pokonya selama SMANSA Day deh.  Dan yang terakhiiiiir, talkshow bareng eASY yang ngundang VJ Daniel Mananta sebagai guest star yey :)

Talkshow hari ini pokoknya seru banget. Kebayar banget deh rempongnya hari-hari sebelum hari ini.  VJ Daniel sebagai pembicaranya ngebahas tentang asal muasal dia bikin DAMN! I Love Indonesia, brand yang dia punya.  Dan jujur, presentasi dia keren banget.  Banyak tips-tips yang gue dapet dari dia selama acara, salah satunya itu tentang finding your winning team.  Jadi ya kita harus menemukan orang-orang yang emang capable buat tugas-tugas yang bakal dia handle, yang kooperatif, yang bener-bener kompak bagus, dsb.  Ibaratnya sih harus nemu yang klop gitu deh.  Terus kalo udah nemu the winning team tersebut, kita harus growing the team inside.  Jadi kita harus terus ngembangin dan majuin team kita, biar kerjaan itu jadi fun, jadi lebih berkualitas, semuanya bakal enjoy dengan bagiannya masing-masing. Dan dia juga bilang, kalo kita mau memasarkan suatu produk, gapapa kita naro harga agak tinggi, asal setiap barang yang sampai ke konsumen itu bisa bikin mereka ngerasa worth it dan malah ngerasa dapet tambahan kepuasan yang lebih dari harga tersebut.  Pokoknya bener-bener bermanfaat banget, semoga warga SMANSA juga ngerasain yang sama ya :)

Daaan, bangga banget sama panitia E-Week 2014 yang sangat sangat kereeeen. Makasih juga buat eASY yang panitianya sudah sangat luar biasa juga. Pokoknya makasih banget buat hari ini :)

"Lo diciptakan Tuhan sebagai elang, kalo lo gak bisa terbang, ya mending mati aja. Tapi lo harus terus nyoba, sampe akhirnya lo bisa terbang." -Daniel Mananta

Bonus pap:
XOXO.

Thursday, May 1, 2014

Pine and May.


Here I'm welcoming May. But my love, it always starts like this, yes it always does.  And I don't have any idea for the next 3 years or you may touch the infinite one.

P.S. I didn't know why I put my watermark here, it feels like thousand years ago.

Monday, April 28, 2014

SMANSA Day 2014

Halo halo!
Opening SMANSA Day 2014 tadi udah selesai dan keren banget. Walopun harus dateng jam 6.30, walopun harus panas panasan, kumpul sama warga smansa seribu+ orang, banyak CO2, kurang O2, tapi seru abiiiiis, halah wakakak.

Opening ceremony nya baru mulai sekitar jam 7an, padahal kita udah stand by di lapangan dari jam 7 kurang.  Upacara dipimpin sama Bima Arya, walikota Bogor.  Terus waktu Pandawa 16 muncul satu-satu jadi petugas, yang anak-anaknya kurang lebih gue kenal semua, sempet bikin histeris dan heboh barisan sekitar gua, gua sih biasa aja (padahal, mah, langsung heboh sama Fika). Pokonya upacara berlangsung kaya biasa gitu deh.

Selesai upacara, kita semua duduk di lapangan, sambil digiring-giring OSIS buat mundur ke belakang lapangan tiap menit wkwkw lebay, sih, ya.  Terus dikasih bates tali gitu deh pokonya.  Penampilan pertama tuh ada modern dance dari Tarkar, si Fika histeris gara-gara dancernya pake ballet shoes, worst distraction.  Terus muncul deh MC-nya pake kostum The Flintstones, iya yang jaman batu itu.  Penampilan kedua ada Karsa kalo gak salah, udah lupa aja urutannya, maklum tadi saking menikmati panas-panasan wkwkw pokonya dan seterusnya deh. Acaranya ditutup sama Jingle SMANSA Day yang dibawain sama Diafragma. Terus langsung disambung parade ekskul buat acara SMANSA Day 2014.  Abis semua ekskul masuk ke lapangan, anak OSIS pada bagi-bagiin balon dan dilepas bareng-bareng yeay.

Pokonya seru deh.  AAAANNNDD I got really starstruck in the middle of the event and still. Sampe acara selesai, sampe balik ke kelas, gua masih histeris gitu, udah deh gak ngerti lagi haha

P.S. None of these are mine, but taken from @SMANSADAY2014

Lagi disuruh mundur ke belakang wkwk.

OSIS + Bima Arya

Master of Ceremony

Penutupan